Dalam Kurikulum 2013 yang tergesa-gesa ini mengakibatkan kurangnya
persiapan dalam penerapannya. Karena minimnya sosialisasi mengenai konsep
kurikulum baru ini. Adanya pelatihan yang sangat singkat dan terlambatnya buku,
sehingga dalam tingkat implementasi, banyak guru SD yang masih kesusahan dalam
menerapkan Kurikulum 2013. Sehingga banyak masalah yang terjadi dalam penerapan
Kurikulum 2013 ini.
Seharusnya sebelum menerapkan kurikulum 2013
ini, pemerintah sebaiknya mensosialisasikan terlebih dahulu kelemahan dan
permasalahan dari kurikulum 2013. Sebaiknya
harus diadakan pelatihan-pelatihan semua guru, dengan jelas. Dalam pelatihannya guru dibekali
apa itu Kurikulum 2013, bagaimana Kurikulum 2013, apa keuntungan dan
kelemahanya. Seorang guru, seharusnya mengetahui itu terlebih dahulu supaya
guru lebih jelas tentang Kurikulum 2013 dan dapat memahaminya. Karena dalam Kurikulum 2013 guru
dituntut aktif dan mempunyai keterampilan yang tinggi.
Berbagai
masalah muncul ketika banyak sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku
paket untuk murid maupun pegangan guru. Masalah lainnya adalah minimnya
kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini karena banyak guru yang belum
mendapat pelatihan. Hal itu menjadikan guru
kebingungan dalam menerapkan dan mengajarkan Kurikulum 2013. Seperti
buku pelajaran siswa belum tersedia seluruhnya. Akibatnya, murid dan orangtua
murid menggandakan buku melalui fotokopi, membeli di toko buku, atau mengunduh
dari internet. Selain itu, orangtua dan murid harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan
bahan kurikulum 2013.
Kemudian,
karena sebagian besar guru belum mendapatkan training kurikulum 2013. Dan
sebagian kecil lainnya sudah mengikutinya, Meski yakin bisa mengajarkan materi
pelajaran sebagaimana mengajar saat kurikulum sebelumnya, akan tetapi mereka
merasa belum cukup mendapatkan materi kurikulum 2013 seutuhnya. Kualitas
belajar mengajar di sekolah dikhawatirkan semakin rendah, karena guru tidak
menguasai materi kurikulum 2013 sepenuhnya. Gurunya saja belum siap, bagaimana
dengan muridnya?
Tidak
hanya itu, guru juga mengeluhkan metode penilaian siswa yang dianggap
memberatkan. Karena dalam pelatihannya tidak dijelaskan secara detail tentang
bagaimana cara penilaian Kurikulum 2103. Guru membuat penilaian dibuat dalam bentuk
narasi untuk setiap siswa. Biasanya guru hanya memberikan dengan penilaian
portofolio sudah cukup, dalam Kurikulum 2013 ini harus menilai secara detail.
Pada
Kurikulum baru menampilkan mata pelajaran dari 10 menjadi 6 mata pelajaran saja
tetapi dalam jumlah tatap muka menjadi bertambah sekitar 4 Jam Pelajaran /minggu.
Yang menjadi bahan perdebatan sampai saat ini yaitu mengenai bahasa asing
dalam tingkatan sekolah dasar secara tersirat tidak diperbolehkan. Beberapa
alasannya yaitu pada tahap sekolah dasar, pembentukan karakter harus diperkuat,
dengan memperbanyak jam bahasa indonesia dan meniadakan bahasa asing diharapkan
siswa lebih memiliki rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana nasib guru bahasa asing yang mengajar di
sekolah dasar dengan secara tersirat tidak memperbolehkan pembelajaran bahasa
asing di Sekolah Dasar. Hal tersebut merugikan guru bahasa asing.
Sejumlah
pendidik mengeluhkan kurikulum 2013 yang dianggap tidak sesuai dengan karakter
siswa membuat siswa kesulitan dalam menyerap materi yang disampaikan. Penerapan
kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan
yang melekat pada kurikulum 2006 atau lebih dikenal Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006.
Kurikulum
yang baru ini bertujuan juga untuk mendorong peserta didik atau siswa, untuk
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang telah diperoleh atau diketahui
setelah siswa menerima materi pembelajaran.
Sejumlah
guru juga mengaku masih kesulitan beradaptasi dengan hal-hal teknis, khususnya
terkait teknis pembelajaran. Menurutnya, karakter anak didik, khususnya di
kelas 1 masih terbawa suasana PAUD. Hal tersebut menimbulkan kesulitan
tersendiri pada guru untuk melaksanakan pembelajaran kurikulum baru.
Pada
penerapan Kurikulum 2013 siswa diharuskan lebih aktif dan mandiri. Penerapan
kurikulum 2013 ditekankan pada nilai-nilai yang berbasis tematik. Sehingga
materi-materi yang diajarkan disesuaikan dengan tema yang ada. Para siswa
kebanyakan masih belum dapat mandiri sepenuhnya, padahal adaptasi siswa dengan
hal yang baru membutuhkan waktu.
Berbeda
dengan kurikulum lama yang tidak berbasis tematik, ada materi khusus mengenai
baca tulis, sehingga perkembangan anak dalam hal baca tulis dapat terlihat
jelas. Saat ini materi itu tidak ada. Untuk kurikulum 2013 sendiri, materi baca
tulis tidak diajarkan secara khusus, karena materi yang diajarkan disesuaikan
dengan tema.
Kurikulum
2013 ini menurut saya kurang cocok untuk anak SD, karena anak kecil belum
begitu paham dengan pembelajaran tematik. Anak SD cenderung paham dengan
pelajaran yang terpisah-pisah. Sedangkan dalam Kurikulum 2013 ini pembelajaran
tematik yaitu pembelajaran yang mengaitkan mata pelajaran satu dengan mata
pelajaran yang lainnya. Untuk anak SD mungkin merasa kesulitan, dengan
pembelajaran tematik tersebut yang dicampur, siswa akan susah mencerna dari
pembelajaran. Misal pembelajaran Bahasa Indonesia dengan IPA, siswa akan
kebingungan membedakan mana yang pelajaran Bahasa Indonesia dan mana yang
pelajaran IPA. Misal dikelas rendah seharusnya masih diajarkan baca tulis, akan
tetapi pada Kurikulum 2013 ini, siswa diminta untuk melaksanakan perintah yang
ada di buku siswa. Karena sudah tidak lagi diajarkan baca tulis secara khusus. Sehingga
siswa harus dituntut aktif dan kreatif dalam pembelajaran tematik yang menuntut
siswa berpikir tentang kaitan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya
dan bisa menghubungkannya.
Memang Kurikulum harus bisa menjawab tantangan zaman. Akan tetapi bukan
berarti hari ini sudah dikonsep, bisa langsung jalan. Semua itu butuh proses.
Tidak semudah itu menerapkan Kurikulum 2013 dalam waktu yang cepat, terbukti
dari belum siapnya buku dan ketidaksiapan guru karena terkesan mendadak.
Konsep Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus, untuk perbaikan-perbaikan
masalah pendidikan, akan tetapi perlu
persiapan secara matang untuk menerapkan kurikulum baru itu pada sekolah,
karena pelaksanaannya tidak bisa sekaligus, harus bertahap. Jika sekolah telah
mendapatkan pelatihan tentang Kurikulum 2103 yang cukup dan dapat melakukan
persiapan yang matang untuk mengahdapi Kurikulum 2013, ketika kurikulum
tersebut diberlakukan maka tinggal jalan saja sambil melakukan pembenahan.
Jadi,
perlu proses dan persiapan yang matang untuk melaksanakan kurikulum 2013 secara
menyeluruh dan juga pemerintah perlu melaksanakan persiapan untuk melaksanakan
kurikulum 2013, diantaranya mensosialisasikan secara menyeluruh tentang Kurikulum
2013 sampai teknik penilaiannya supaya guru paham tentang Kurikulum 2013, bisa
menerapkannya pada anak didiknya dan mencetak buku, apabila buku siap, guru
tinggal menggunakan buku tersebut sebagai pegangannya dan dapat aktif serta
kreatif dalam mengembangkan pembelajarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar